oleh : Frigas Hanifyan Z & Ahmad Rafi W

Kilas Sejarah Masyumi Di Indonesia

Setelah kemerdekaan indonesia, kedudukan islam di Indonesia secara politis terasa kurang terpandang mengingat penduduk Indonesia pada saat itu mayoritas telah memeluk Agama Islam. Oleh karena itu, timbullah kesadaran di antara tokoh tokoh islam untuk membuat partai politik islam. 

Pada 3 November 1945, keluarlah Maklumat Pemerintah yang berisi sebuah anjuran untuk mendirikan partai politik. Segera setelah keluarnya maklumat tersebut, pada tanggal 7 dan 8 November 1945 diadakanlah sebuah konferensi umat islam di  Gedung Muallimin Yogyakarta. Konferensi tersebut menghasilkan beberapa poin, salah satunya adalah terbentuknya partai politik di kalangan umat islam, yaitu Masyumi dan Sukiman Wirjosandjojo terpilih menjadi ketua umum.

Ideologi dari partai Masyumi dapat mudah terlihat oleh masyarakat, yaitu ideologi Islam. Identitas islam dalam Partai Masyumi dapat dilihat dari Pengambilan keputusan hingga penggunaan kata kata islam di Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) Masyumi. Dengan berdirinya Masyumi juga, organisasi organisasi islam yang telah lahir terlebih dahulu ,seperti NU dan Muhammadiyah, mendukung penuh munculnya partai tersebut dan memilih untuk mengambil peran di dalamnya. Tidak mengherankan Partai Masyumi sangat tumbuh dengan cepat dibandingkan partai partai lainnya. 

Runtuhnya Masyumi

Setelah Partai Masyumi menjadi partai tebesar di Indonesia pada awal tahun 1950-an, intensitas partai Masyumi mengalami kemunduran yang disebabkan oleh keluarnya NU dari Masyumi. ia memilih lepas dari partai tersebut disebabkan kurang tersampaikannya keinginan dan kepentingan NU di dalam Masyumi. Walaupun Masyumi mulai mengalami kemunduran, tetapi ia menjadi partai terbesar kedua setelah PNI dan tetap menjadi partai islam terbesar di kalangan partai islam lainnya. 

Partai Masyumi sangat dikenal dengan pemberi kritikan pedas terhadap pemimpin pada saat itu, Soekarno. Oleh karena itu, hubungan antara Soekarno dengan Masyumi sangat tidak baik. Pada akhir 1950-an, kekuatan dari partai tersebut pun mulai mengalami kemorosotan drastis, dari keluarnya para anggota istimewa hingga tidak jalannya aktifitas politik Masyumi. Dengan kondisi Masyumi yang sudah kian merosot , Presiden Soekarno tidak mau melewatkan momentum tersebut. Ada hal lain yang menjadi pertimbangan pemerintah pada saat itu untuk membubarkan masyumi, yaitu adanya peran masyumi dalam pemberontakan PRRI.  Ia pun mulai menekan masyumi dengan sangat keras hingga memutuskan untuk membubarkan partai tersebut melalui Keppres nomor 200/1960. Akhirnya, setelah 30 hari dari keluarnya keputusan tersebut, pada tanggal 17 Agustus 1960, Partai Masyumi membubarkan diri

Masyumi Reborn

Pada Sabtu, 7 November 2020 lalu, sejumlah tokoh tokoh islam menghadiri sebuah silaturahim keluarga besar dan pecinta partai masyumi yang terletak di Aula Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII), Jakarta. Di tempat tersebut juga dideklarasikannya kemunculan dari Masyumi Reborn yang pada 60 tahun lalu partai tersebut dibubarkan oleh Presiden Soekarno. Deklarasi kebangkitan masyumi tersebut dipimpin oleh A Cholil Ridwan yang merupakan Ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Partai Islam Ideologis (BPU-PPII)Berdasarkan situs resmi Partai Masyumi, masyumi.id, kemunculan partai tersebut berdasarkan kerinduan masyarakat islam terhadap adanya partai ideologis islam di Indonesia dan juga eksistensi Partai Masyumi pada masa lampau. Menurut mereka , pada saat ini sudah sedikit sekali Partai Politik yang ideologis baik kebijakannya maupun integritas para politisinya. Maka dari itu dengan kemunculan kembali Masyumi, diharapkan adanya sebuah wadah politik yang menopang sebuah ideologi islam di indonesia.

Referensi:

  1. https://www.republika.id/posts/4987/masyumi-akan-dilahirkan-kembali
  2. Saifuddin Zuhri, “Sejarah Kebangkitan Islam dan Perkembangannya di Indonesia.” Bandung: Almaarif, 1981. 
  3. Syaifullah, “Gerak Politik Muhammadiyah dalam Masyumi”, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1997. 
  4. https://republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/17/07/21/otf5cp385-pembubaran-masyumi-psi-dan-hti-kisah-pilu-di-hari-rabu
  5. https://www.liputan6.com/news/read/4404066/partai-masyumi-lahir-kembali
  6. https://historia.id/politik/articles/riwayat-berdirinya-partai-masyumi-DOayq/page/1
  7. http://repository.uinbanten.ac.id/3190/5/Skripsi%20BAB%20III.pdf
X